23.00

dimalam yang begitu gelap tanpa sinar bulan, dibarengi dengan hembusan angin yang begitu kuat, ku bersimpuh padaMu di malah ini, ku curahkan semua kegundahan hati ini, kegelisahan yang tak berujung semuanya kuserahkan kepadaMu karena hanya PadaMU lah yang merubah hati manusia dan yang membulak balikkan hati seorang insannya, 
entak pengakit seperti apa yang kini kurasakan perkataannya seolah-olah yang hanya menarik benang-benang nafasku, bukankah dibulan yang suci ini semua lubang bahkan lubang yang terkecilpun tertututp untuk syaetan, tapi kenapa sifat keegoisan ke amarahan masih tertampak di setiap insan bukankah itu semua sifat syaitan? 
ku menunggu seutas kata maaf darimu tapi dengan cueknya kamu tertidur pulas seolah-olah tidak mempunyai kesalahan sedikitpun, kau tidak mengerti akn diriku setelah sekiat tahun kita bersama tapi kamu seolah-olah tidak mau memahamiku, kuselalu berusaha memahami sifatmu, tapi kenapa kmau tidak memahamiku aku hanya minta seutas maaf darimu susah terucap dari mulutmu.
haruskah aku berpijak diatas tebing yang beralaskan duri-duri hingga terjatuh supaya aku bisa menari bersama raja-raja  yang bijak disana, orang tenggelam itu tidak butuh sebatang emas yang akan tenggelam bersamanya, dia hanya butuh sebatang kayu yang akan menyelamatkannya.
aku bertahan bukan berarti aku orang yang kuat, aku juga punya hati punya keinginan yang sama dengan wanita yang lain, mimpi-mimpi yang ingin aku capai. kalau bukan untuk orang-orang yang aku sayangi buat apa aku bertahan dengan kondisi seperti ini,
Tuhan mungkin aku terlalu sayang padanya, terlalu takut kehilangannya, tuhan aku takut rasa sayang ini melebihi sayangku KepadaMu,  jika rasa ini hanya mengurangi rasa syukur dan mengurangi keimananaku tolong cabut rasa sayang ini padanya.

Komentar